Aturan Allah Yang Diselewengkan Oleh Manusia
kadang manusia membuat rumit aturan Allah yang sudah ditetapkan dgn tujuan dan maksud tersembunyi,seolah olah itu aturan allah sebetulnya manusia yang membelokan secara halus sehingga hilanglah kasih itu sendiri,atau dengan kata lain penafsiran yang berlebihan.

Sekali peristiwa
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Sesungguhnya
jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati,
ia tetap satu biji saja;
tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya,
tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini,
ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku,
dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.
Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Yesus memulai ajaran-Nya hari ini dengan mengecam orang Farisi. Siapakah orang Farisi itu? Mereka adalah kelompok religious dalam agama Yahudi, yang memperjuangkan pengetahuan yang mendasar tentang Taurat dan tradisi nenek moyang mereka. Rupanya Yesus sudah mengamati cara hidup mereka yang tidak beres, karena itu ia
menyampaikan tiga kecaman:
1) “Celakalah hai kamu, orang-orang Farisi sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah.” Rupanya Yesus sudah memperhatikan apa yang biasa dibuat oleh kelompok ini, bahwa mereka begitu rajin memperhatikan hal-hal yang sangat kecil, membayar pajak atas sayur-sayuran, tetapi mereka lupa tugas utama mereka yaitu melayani kebutuhan sesama yang sangat
membutuhkannya; mereka tidak menghiraukan orang yang hak asasinya ditindas dan tidak wujud-nyatakan cinta Tuhan, yang sudah seharusnya merekalah yang mempromosikan hal itu kepada sesama. Yesus menghendaki agar mereka lebih mengutamakan hukum cinta kasih dari pada mengurus hal-hal yang sangat kecil.
2) “Celakalah hai orang2 Farisi sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.” Yesus menghendaki agar mereka seharusnya memprioritaskan orang lain dalam rumah ibadat, melayani umat dalam rumah ibadat, prioritaskan umat dari pada diri mereka sendiri. Mereka seharusnya menunjukkan sikap rendah hati dan menghormati sesama di mana saja mereka menjumpainya.
3) “Celakalah kalian sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya tidak mengetahuinya.” Apa arti pernyataan ini? Menurut kebiasan orang Yahudi, kalau seseorang mengunjungi kubur, ia dianggap najis selama tujuh hari. Ia harus membuat satu acara penyucian. Yesus melihat orang Farisi ini
seperti kubur yang tidak diberi tanda artinya, bahwa orang Farisi ini karena sikapnya yang tidak jujur, penipu, berpura-pura, maka ia sudah dianggap menajiskan orang lain yang datang mendengarkan pengajarannya. Ia ibarat sebuah kubur yang di dalamnya berbau busuk dan menajiskan orang yang lewat di dekatnya. Yesus menghendaki agar mereka harus hidup jujur dan berkata benar, jangan berpura-pura dan menipu orang lain.
Mengajar orang dengan benar sesuai dengan firman Allah. Singkatnya, mereka seharusnya menjadi saksi Kristus lewat kata dan perbuatan.
Yesus juga menegur ahli-ahli Taurat, ahli-ahli Kitab Suci. Mereka yang selalu bergaul dengan Kitab Suci hidup mereka seharusnya sudah diilami oleh Sabda Tuhan, tetapi kenyataannya hidup mereka justru mempersulit kehidupan umat. Mereka memberi penafsiran Kitab Suci sesuka mereka dan mengeluarkan banyak aturan sesuai dengan penafsiran itu.
Mereka mengeluarkan peraturan sementara mereka sendiri tidak mengikuti aturan itu. Dengan demikian mempersulit umat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Kata Yesus kepada ahli-ahli Taurat: “Celakalah kalian juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kalian sendiri tidak menyentuh itu dengan satu jari pun.”
Saudara-saudari… Sesudah mendengar kecaman Yesus kepada orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat dan pemuka-pemuka agama Yahudi, sekarang bagaiamana reaksi kita, entah sebagai imam, pendeta, biarawan-biarawati, pemuka-pemuka agama dan para umat Allah? Apa yang harus kita pelajari dari Sabda Tuhan hari ini? Dari hasil permenungan pribadi ada tiga hal yang perlu kita pupuk dalam kehidupan harian kita:
1) Pelihara hukum citakasih yang diberikan Tuhan kepada kita dan laksanakannya dengan penuh tanggungjawab;
2) Bersikap jujur dan setia menjalankan tugas sesuai dengan panggilan kita masing-masing;
3) Jadilah saksi Kristus yang bijaksana lewat kata dan perbuatan.
Kita berdoa, semoga Tuhan senantiasa membantu kita agar kita selalu tampil sebagai saksi Kristus lewat kata dan perbuatan kita.
Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita selalu. Amin.