winapambudi my Blog
Related Articles
belas kasih tuhan
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.
yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi,
sedang duduk di rumah cukai.
Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!”
Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu,
lalu mengikut Dia.
Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya.
Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut
kepada murid-murid Yesus,
“Mengapa kamu makan dan minum
bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”
Lalu jawab Yesus kepada mereka,
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,
tetapi orang sakit!
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Demikianlah sabda tuhan
kadang dalam kehidupan hari hari,saya hanya memburu kebenaran diri sendiri tanpa melihat informasi apahkah sudah di check n ricek.
kadang kita terjerumus saya adalah yang paling benar,orang lain adalah tidak benar,sehingga kita terperosok dalam ego kita dan menimbulkan kesombongan terselubung.
untungnya ada sahabat dekat yang bisa memberikan pencerahan,masukan kadang menyakitkan justru sahabat seperti itulah yang kita perlukan bisa mengkritik kita dan saya berterima kasih sekali akan masukannya.
Saudara-saudari yang terkasih dalam nama tuhan yesus
betapa kita sering kita terjebak dalam situasi seperti itu. Kita begitu yakin bahwa kita benar. Sesudah kita disadarkan oleh sesama baru kita sadar bahwa kita salah.
Menerima kenyataan bahwa kita salah akan sangat membantu kita untuk bertumbuh dan berkembang menjadi manusia yang baik.
Saudara-saudari …. Itulah yang dialami oleh Lewi dalam bacaan Injil hari ini.
Kehadiran dan ajakan Yesus sangat membantu dia. Selama dia sibuk dalam kantornya, dia terpusat pada apa yang selalu dijalankannya setiap hari. Rutinitas yang dijalankannya selalu meyakinkan dia bahwa dia baik-baik saja.
Tetapi di saat Yesus menegur, memanggil dan menyuruhnya untuk mengikuti Dia, pada saat itu ia alami sesuatu yang sangat lain.
Rupanya pancaran kebaikan yang keluar dari dalam diri Yesus Kristus, yang sangat suci itu, sudah memampukan dia untuk melihat segala kekotoran, kekurangan dirinya.
Di saat Yesus memasuki rumahnya, memasuki isi hatinya, ia semakin sadar akan segala kekurangannya. Kesadaran akan kekurangannya sudah mendorong dia untuk merubah sikap.
Sejak waktu itu, Lewi bukan lagi kembali menjadi penghuni kantor pajak, tetapi menjadi pengikut setia Yesus Kristus yang selalu siap berjalan bersama Yesus ke mana saja Yesus pergi;
sejak waktu itu, ia tidak lagi menghitung uang pajak, tetapi menulis Sabda Tuhan; Ia tidak lagi berpikir tentang uang, tetapi sejak saat itu ia berpikir tentang Kabar Gembira.
Menerima kenyataan bahwa dia salah, sudah membuat dia menjadi manusia baru.
Marilah saudara-saudari … dalam masa prapaska ini, kita dengan penuh kesadaran menerima kenyataan apa yang sedang terjadi dalam diri kita.
Semoga kesadaran bahwa kita manusia terbatas akan mendorong kita untuk merubah diri sehingga kita bisa menjadi manusia baru.
marilah kita memohon bantuan Tuhan yesus dan bunda maria
