Hidup susah dan Sengsara tidak taat peraturan,berkaitan erat dengan perilaku kita hari hari,kita sering menyalahkan keadaan,orang lain,bahkan tuhan sendiripun dipersalahkan,kita sering tidak sadar,sebetulnya semuanya karena muaranya diri kita sendiri.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Janganlah kamu menyangka,
bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi.
Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata kepadamu:
Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titik pun
tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi.
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat
sekalipun yang paling kecil,
dan mengajarkannya demikian kepada orang lain,
ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah
di dalam Kerajaan Surga.
Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan
segala perintah Taurat,
ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.”
bapak ibu yang diberkatin tuhan yesus
kita sering melihat dimana mental pengemudi di indonesia seenaknya sendiri dalam berkendara dan berlalu lintas,dari pelanggaran kecil sampai besar,yang menimbulkan kecelakaan.
tak sengaja penulis melihat langsung ada seorang pengendara motor berbalik arah dimana rambu tertulis dilarang belok kanan.alhasil memang tidak terjadi kecelakaan,tetapi kebetulan sekali ada patroli polisi ,maka sipengendara terkena tilang dan sim nya ditahan.
saudarikusemuanya … Mentaati dan mengikuti hukum dan peraturan dengan penuh tanggungjawab akan selalu mendatangkan keselamatan. Hukum dan Peraturan sesungguhnya adalah kebijaksanaan dan akal budi kita dalam mengambil keputusan di saat kita bingung dan kalut.
Barangsiapa yang selalu menerima, menghayati dan mengamalkan hukum dan peraturan dengan setia dalam hidup, pasti kehidupannya akan selalu teratur dan alami banyak kesuksesan. Sebaliknya, barangsiapa yang tidak menghargai hukum dan peraturan tetapi selalu mau mengikuti kemauannya sendiri, maka kehidupannya akan semrawut dan alami banyak persoalan.
Hari ini dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Ulangan, Musa menasihati bangsa Israel, katanya: “Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu.
Lakukanlah itu dengan setia, sebab itu yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa.” Musa sadar bahwa hukum dan peraturan yang sudah diajarkannya adalah kebijaksanaan dan akal budi yang bisa membantu orang Israel agar bisa sampai di tanah terjanji.
Dalam hukum dan peraturan itu, Musa sudah menulis apa yang perlu ditaati, dihayati dan diamalkan. Dengan menjalankan peraturan itu dengan setia, maka konsekwensinya adalah keselamatan dan kebahagiaan. Sebaliknya, dengan menolak hukum dan ajaran maka cepat atau lambat bencana pun akan terjadi.
Sadar akan nilai positip dari sebuah hukum dan peraturan, maka Yesus dalam Injil-Nya hari ini dengan tegas katakan: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi.
Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” Bagi Yesus, jiwa setiap hukum dan peraturan adalah kasih. Karena itu Dia katakan: “Aku datang untuk menggenapinya.” Dia melandasi hukum dan peraturan dengan kasih,
itulah yang digenapi Yesus. Karena itu, Dia ingatkan para pendengarnya untuk menghayati dan mengamalkan hukum dan peraturan dengan penuh kasih.
Hidup susah dan Sengsara karena tidak taat peraturan menyebabkan kita sulit dalam bersosialisasi dan lingkungan sekitar kita. Terimalah hukum dan peraturan dalam hidup kita sebagai kebijaksanaan dan akal budi bagi kita dalam situasi apa saja. Hukum dan peraturan sangat bernilai dalam hidup kita.
Bersama Bunda Maria, St. Perpetua dan St. Felicita, kita berdoa semoga Tuhan selalu menyadarkan kita akan pentingnya hukum dan peraturan dalam hidup kita. Amen!