Hubungannya Yesus Dan Hukum Taurat dalam kehidupan manusia
Hukum Taurat ditulis oleh para nabi yang menerima wahyu dari tuhan,dalam perjalannanya hukum taurat justru kehilangan maknanya dengan banyak aturan justru menjauhkan hakekat manusia,banyak aturan manusia seolah olah dari allah sendiri,contoh kongkritnya adalah dilarang menyembuhkan orang sakit di hari sabat.

Mat5:17-19
Aku datang untuk menggenapi hukum.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata,
“Janganlah kalian menyangka,
bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.Karena Aku berkata kepadamu,
‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini,
Karena Aku berkata kepadamu,
‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan
dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi.’
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat
sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain,
ia akan menduduki tempat yang paling rendah
di dalam Kerajaan Surga.
Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan
segala perintah Taurat,
ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan surga
saudara-saudari bapak ibu yang diberkatin dalam nama tuhan yesus kristus
Yesus adalah rupa allah berwujud manusia,datang ke dunia memasukan unsur KASIH dalam hukum taurat,inti dari 10 perintah allah adalah Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama,kadang manusia kebablasan dalam menterjemahkan apa yg tersirat dalam hukum taurat.
contoh kongrit yesus dikecam oleh para pemuka agama,yg berpegang teguh dalam melarang hari sabat untuk menolong sesama manusia yang sakit…itulah maksud kedatangan tuhan yesus yakni mencerahkan umat manusia pentingnya unsur kasih dalam hukum allah.
point penting dalam kedatangan Tuhan yesus,DIA menjelaskan bahwa BAPA disurga itu bukan penuh dendam dan amarah,bahkan kita sering mendengar AZAB dari allah,padahal sesungguhnya yakni Bapa disurga adalah Maha Rahim penuh pengampunan bagi siapapun yang memohon kepadanya,dan pasti dikabulkannya.
Hari ini kita mendengar bahwa Yesus ngomong tentang pentingnya hukum. Katanya: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau Kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”
Dari pernyataan Yesus ini bisa kita pahami bahwa bagi Yesus hukum Taurat dan Kitab para nabi sungguh penting dalam hidup orang Yahudi. Yesus sadar bahwa hukum Taurat dan Kitab para nabi sangat penting untuk orang Israel.
Dalam hukum Taurat sudah tertulis apa saja yang harus dibuat dan tidak boleh dibuat agar setiap penganut agama Yahudi boleh memperoleh hidup yang kekal. Demikian pun dengan kitab para nabi, bahwa apa yang dituliskan para nabi sesungguhnya wahyu yang diterimanya dari Tuhan sendiri.
Hukum Taurat dan ajaran para nabi sesungguhnya sangat berguna bagi semua anggota agar mereka boleh hidup dalam keharmonisan, damai dan menuju hidup abadi. Itulah idealnya. Tetapi dalam kenyataan terjadi kepincangan. Ada yang tidak mengikutinya dengan baik,
dan yang paling buruk adalah ada yang salah menafsirkan hukum. Hukum yang sederhana malah dipersulit untuk dipahami. Yesus sungguh menyadari hal ini. Karena itu Yesus kembali membarui hukum itu dan menyederhanakannya agar semua orang bisa memahaminya dengan baik.
Contoh konkritnya tentang pembunuhan. Pembunuhan itu bukan saja lewat menggunakan alat tajam, tetapi juga lewat kata-kata buruk yang keluar dari mulut kita. Karena kata-kata itu bisa merusak perasaan orang lain. Dalam proses orang yang dikata akan mengalami gangguan perasaan yang bisa mengarah pada sakit perasaan. Atau mengasingkan orang kusta.
Pengasingan orang kusta sesungguhnya satu pembunuhan. Sadar akan hal ini maka Yesus berusaha untuk menggenapinya sehingga isi hukum yang sesungguhnya bisa dipahami dengan baik oleh semua orang.
Bagi kita orang Kristen, memahami ajaran-ajaran Kristus menuntut semangat untuk melakukan kebaikan, baik untuk Tuhan maupun sesama.
Karena beriman akan Kristus sesungguhnya berarti masuk dalam penghayatan akan hukum cinta kasih yang diajarkan Kristus, yang pada dasarnya hukum itu bersumber pada 10 perintah Allah: mengasihi Tuhan dan sesama.
Marilah saudara-saudari … Patuhilah hukum dan perintah Tuhan serta jalanilah dengan penuh tanggung jawab.
Kita berdoa semoga Tuhan membantu kita agar kita selalu setia menjalankan perintah dan hukum-Nya dengan penuh tanggungjawab.
Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!