MORNING COFFEE ☕
Ingatlah selalu bahwa kita memiliki Tuhan yang jauh lebih besar daripada setiap masalah kita.
=================
Bahagiakah kita…
Selama ini Margaret, istri John Maxwell (motivator top dunia) menjadi pembicara di seminar tentang *”Kebahagiaan”*
Maxwell, sang suami duduk mendengarkan di bangku paling depan. Selesai ceramah, pada sesi tanya jawab, seorang ibu mengacungkan tangannya & bertanya:
“Mrs. Margaret, *APAKAH suami Anda membuat Anda bahagia❓”
* Seluruh ruangan langsung terdiam. Margaret tampak berpikir sejenak & kemudian menjawab, _”Tidak…”_ Seluruh hadirin terkejut.
🤔 “Tidak…” katanya sekali lagi, “John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia.” Hadirin langsung menoleh ke arah Maxwell.
Maxwell juga me-noleh2 seakan2 mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat2 keluar.
🍁 Kemudian, Margaret melanjutkan, “John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah hi berjudi & mabuk. Ia seorang suami yang setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani.
Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia.” Seorang yang hadir bertanya, *”Mengapa❓”* Jawabnya, *”Karena TIDAK ADA SEORANG PUN DI DUNIA INI YG BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEBAHAGIAANKU SELAIN DIRIKU SENDIRI.
“* Margaret menjelaskan, *”Tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia.*💐 Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu.
Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia, *Yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.*🌷 *Kamulah yang bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
*🌹 Kalau kamu: *selalu bersyukur,*tidak mengeluh,* *tidak pernah punya perasaan minder/ rendah diri,* *tidak self pity/ fokus mengasihi diri sendiri/ merasa selalu benar,* *tidak negatif thinking selalu berfikiran positif,* *selalu berbuat baik kepada semua orang dan tidak punya musuh,
* *tidak mencari kambing hitam,* kamu tidak akan merasa sedih. *Pola pikir kitalah yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak.
BUKAN faktor luar*
🌻 👉🏽_Bahagia tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, cantik istrimu/ gagah suamimu, atau sesukses apa hidupmu._
*Bahagia itu PILIHANMU SENDIRI”*
Always Happy and Happy always …
Hari ini kita mau bahagia atau tidak… adalah pilihan kita sendiri….* 👍🏻
*BUKAN ORANG LAIN*🙏🏼
========================
MENTAL dan SIKAP Menjadi *saudara* untuk yang lain, dan menjadikan yang lain sebagaimana mereka adanya … menjadi diri sendiri.
Renungkan ilustrasi ini. *_REAKSI vs RESPONS_* CEO Google, Sundar Pichai mulai banyak dikenal orang setelah menjabat pimpinan tertinggi raksasa perusahaan Google. Pichai terlahir di Tamil Nadu, India pada tahun 1972. Pichai dikenal oleh karyawan Google sebagai seseorang yang selalu berhasil merealisasikan rencana menjadi kenyataan. Beberapa proyek dia yang sukses yakni browser Chrome dan Android Sundar Pichai memang dikenal sebagai orang yang ramah, cerdas, dan pekerja keras.
Ada sebuah kisah inspiratif dari pidato oleh Sundar Pichai kepada anak buahnya– Ia berpidato tentang kecoa. Kisah inspiratif dibalik kecoa yang menjijikkan. ●Di sebuah restoran, seekor kecoa tiba-tiba terbang dari suatu tempat dan mendarat di seorang wanita. Dia mulai berteriak ketakutan.
Dengan wajah yang panik dan suara gemetar, dia mulai melompat, dengan kedua tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoa tersebut. Reaksinya menular, karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik. Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoa tersebut pergi tapi … kecoa itu mendarat di pundak wanita lain dalam kelompok. Sekarang, giliran wanita lain dalam kelompok itu untuk melanjutkan drama.
Seorang pelayan wanita bergegas ke depan untuk menyelamatkan mereka. Dalam sesi saling lempar tersebut, kecoa berikutnya jatuh pada pelayan wanita.
Pelayan wanita berdiri kokoh, menenangkan diri dan mengamati perilaku kecoa di kemejanya. *Ketika dia cukup percaya diri, ia meraih kecoa itu dengan jari
-jarinya dan melemparkan nya keluar dari restoran*. Menyeruput kopi dan menonton hiburan itu, antena pikiran saya mengambil beberapa pemikiran dan *mulai bertanya-tanya, apakah kecoa yang bertanggung jawab untuk perilaku heboh mereka?
Jika demikian, maka mengapa pelayan wanita tidak terganggu? Dia menangani peristiwa tersebut dengan mendekati sempurna, tanpa kekacauan apapun. So, para hadirin.. CEO dari India ini kemudian bertanya: *“Lalu apa yang bisa saya dapat dari kejadian tadi?”
Ia melanjutkan pidatonya.. *“Dari tempat saya duduk, saya berpikir..* Kenapa 2 wanita karir itu panik, sementara wanita pelayan itu bisa dengan tenang mengusir kecoa? Berarti jelas bukan karena kecoanya,
tapi karena respon yang diberikan itulah yang menentukan.* Ketidakmampuan kedua wanita karir dalam menghadapi kecoa itulah yang membuat suasana cafe jadi kacau.
Kecoa Bisamemang menjijikkan. *Tapi ia akan tetap seperti itu selamanya. Tak bisa kau ubah kecoa menjadi lucu dan menggemaskan*. Begitupun juga dengan masalah. *Macet di jalanan, atau istri yang cerewet, teman yang berkhianatdan, bos yang sok kuasa, bawahan yang tidak penurut, target yang besar, deadline yang ketat, customer yang demanding, tetangga yang mengganggu, dsb.
Sampai kapanpun semua itu tidak akan pernah menyenangkan. Tapi bukan itu yang membuat semuanya kacau. Ketidakmampuan kita untuk menghadapi yang membuatnya demikian.
” Yang mengganggu wanita itu bukanlah kecoa”, tetapi ketidakmampuan wanita itu untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh kecoa tersebut.
Di situ saya menyadari bahwa, bukanlah teriakan ayah saya atau atasan saya atau istri saya yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang dBiasaisebabkan oleh teriakan merekalah yang mengganggu.
Reaksi saya terhadap masalah itulah yang sebenarnya lebih menciptakan kekacauan dalam hidup saya, melebihi dari masalah itu sendiri.* Apa hikmah dibalik kisah inspiratif dari pidato ini? Para wanita bereaksi, sedangkan pelayan merespon.
Reaksi selalu naluriah sedangkan respon selalu dipikirkan baik-baik*. Sebuah cara yang indah untuk memahami HIDUP. *Orang yang BAHAGIA bukan karena semuanya berjalan dengan benar dalam kehidupannya..* *Dia BAHAGIA karena sikapnya dalam menanggapi segala sesuatu di kehidupannya benar..!
* Itulah kira-kira hikmah yang dapat diambil dari sebuah kisah inspiratif dari pidato CEO Google, Sundar Pichai. *”Masalah adalah sebuah masalah ….. RESPONSE kita lah yg akan menentukan bagaimana akhir dari sebuah masalah ….”
* Mari Sahabat2ku kita sudah melewati 18 hari di awal tahun 2018 marilah kita berespon dengan Benar setiap masalah yang kita hadapi.
Stop utk kita menyalahkan situasi atau apapun yang pada akhirnya itu adalah masalah*
_____-_____________________
mrk3:20-24
Markus 3 : 20 Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat.
Markus 3 : 21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Markus 3 : 22 Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: “Ia kerasukan Beelzebul,” dan: “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.
Markus 3 : 23 Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
Markus 3 : 24 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan
================
Tema: Bertanyalah Sebelum Menghakim Sesama!
(Markus 3: 20 – 21) Saudara-saudari… Pada hari ini kita mendengar bahwa kaum keluarga Yesus mendengar bahwa Yesus sudah tidak waras lagi. Mereka mau membawanya pulang ke rumah di Nasaret.
Apa saja tanda-tanda kejanggalan yang diamati oleh keluarga sampai mereka berkesimpulan bahwa ia tidak waras lagi?
1) Yesus meninggalkan rumah di Nasareth dan pekerjaannya sebagai tukang kayu, tanpa sepengetahuan kaum keluarganya. Sebagai tukang kayu, Ia selalu mendapat penghasilan yang cukup untuk membiaya kehidupan keluarganya. Tetapi tiba-tiba Ia meninggalkan pekerjaanNya dan pergi. Tidak ada orang yang mengambil alih dan tidak ada orang yang memelihara ibunya. Satu perbuatan yang tidak bertanggung-jawab. Jadi bagi kaum keluargaNya, perbuatan Yesus ini sungguh tidak waras. Mereka harus mengambilnya dan bereskan apa yang perlu dibereskan di Nasareth.
2) Sewaktu Ia tampil di depan umum untuk mengajar, Ia selalu bertentangan dengan orang Farisi, ahli-ahli Taurat dan pemimpin-pemimpin agama Yahudi. Dia sesungguhnya tidak punya pendidikan khusus seperti pemuka-pemuka agama, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, tetapi secara mendadak Ia tiba-tiba tampil dengan penuh wibawah dan bisa membuat macam-macam mujizat. Sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Penampilan dan perbuatanNya ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi keluarga. Mereka bingung dan takut, jangan-jangan Dia akan dibunuh. Karena itu mereka hendak mengambilnya.
3) Yesus mempunyai pengikut dari latar-belakang yang berbeda-beda: ada nelayan ikan, pemungut cukai, dan orang zelot/patriotis. Pengikut-Nya sangat berbeda dari pengikut kelompok yang lain dengan latar-belakang status social dan pendidikan yang baik. Orang heran-heran melihat pengikut Yesus yang beraneka ragam kepribadian dan cara hidup mereka. Mendengar komentar banyak orang, kaum keluarga datang hendak mengambilnya supaya jangan diapa-apakan orang.
4) Yesus sama sekali tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang. Dia tetap mengikuti apa yang sudah ditetapkanNya. Sekali Ia memilih keduabelas rasulnya, pilihan itu tidak dirubahnya kembali, apa pun kata orang. Tetapi kaum keluarganya tetap merasa cemas akan kehidupan Yesus. Mereka takut jangan-jangan sikap Kristus yang tidak peduli dengan teguran orang lain akan mendatangkan bencana bagiNya. Karena itu mereka hendak mengambilnya. Yesus tahu apa yang dibuatNya dan Dia sama sekali tidak seperti yang dipikirkan oleh kaum keluargaNya.
Ia sama sekali orang waras, yang tahu apa yang dibuatnya dan kemana para muridNya akan diarahkan-Nya. Apa yang dipikirkan oleh kaum keluargaNya samasekali bertentangan dengan apa yang dipikirkan Tuhan. Kaum keluargaNya sangat cepat menghakimi, bahwa Ia tidak waras lagi, sementara Yesus Kristus masih dalam keadaan yang sangat waras dan tahu apa yang dibuatNya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga memiliki sikap cepat menghakimi sesama? Apakah kita pernah mengalami sakit hati karena dihakimi oleh orang lain walaupun kita tidak pernah melakukan kesalahan?
Kita berdoa semoga Tuhan selalu ingatkan kita agar jangan cepat-cepat menghakimi sesama, tetapi sebaliknya berusaha mengambil inisiatip untuk bertanya dan cari informasi yang akurat agar dengan demikian kesimpulan akhir yang kita buat adalah benar atau paling kurang mendekati kebenaran.
Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!
=======================
*supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. (1 Korintus 2:5)*
_”Jangan Salah Fokus”_ Fokus dalam hidup jangan sampai hanya fokus pada hal yang kelihatan saja. Tapi usahakan senantiasa kita harus memperhatikan segala sesuatu yang tidak kelihatan.
Berharap pada manusia terkadang lebih mudah dibanding kepada Tuhan. Kita lebih sering melakukan apa yang dibuat manusia dibanding apa yang dikehendaki Tuhan.
Senantiasa bentuk hati kita ubah fokus kita jangan kepada yang terlihat saja. Tapi cari dan sertakan Tuhan dalam tiap laku dan kata kita. Tuhan yang empunya langit dan bumi akan menguatkan serta menunjukkan kehendakNya dalam hidup kita.
Iman yang kita miliki sudah seharusnya tidak goyah karena kita berpegang pada Tuhan akan kehendaknya
≠==================
Jaga kebugaran dgn tidur cukup, kenali alarm tubuh
RIP Ranjan Das, CEO SAP-Indian subcontinent meninggal setelah terkena serangan jantung di Mumbai baru-baru ini Dia adalah salah satu CEO termuda yg sangat sukses & usianya baru 42 tahun! Apa penyebab kematian Ranjan Das???
Dia sangat rajin berolahraga, fitness mania dan seorang pelari Maraton. Setelah berolahraga, ia tidak sadarkan diri karena serangan Jantung & meninggal. Dia punya istri & 2 anak yang masih kecil. Hal ini harus jadi perhatian untuk semua prrusahaan besar di India, terutama para pimpinannya.
Pertanyaannya adalah kenapa seorang yang sangat aktif berolahraga & seorg pelari, bisa kena serangan Jantung di umur yang masih 42 tahun. Semua orang melewatkan sebaris kalimat dalam laporannya, bahwa Ranjan BIASA TIDUR hanya 4-5 jam. Dalam wawancara sebelumnya dengan Ranjan ia mengakui selalu KURANG TIDUR & ingin bisa tidur lebih banyak.
Lama waktu tidur yang singkat (<5 or 5-6 jam) bisa meningkatkan risiko Darah tinggi sebesar 350% -500% dibanding orang yang tidur >6 jam/malam.
Orang berumur 25-49 thn 2x lebih besar terkena darah tinggi jika kurang tidur . Orang yang tidurnya < 5 jam/malam berisiko terkena serangan Jantung 3x lipat.
1 malam KURANG tidur meningkatkan zat racun dalam tubuh seperti : Interleukin-6 (IL-6), Tumour necrosis factor-alpha (TNF-alpha) and C-reactive protein (CRP). Juga menyebabkan Kanker, Arthritis dan penyakit jantung.
Tidur <=5 jam per malam memicu Risiko sakit Jantung 39% . Tidur <=6 jam memicu risiko sakit Jantung 8%. Berapa lama tidur yang ideal.? Singkatnya, tidur terdiri dari 2 tahap : REM (Rapid Eye Movement) dan non-REM.
REM membantu Kesehatan mental sementara nonREM membantu pemulihan Tubuh & pembentukan Sel. Tidak heran jika seseorang bangun dari Tidur yang hanya 5-6 jam, ia akan mudah marah sepanjang hari. Dan jika seseorg tidur kurang dari 5 jam, tubuh masih sangat lelah (lack of non-REM sleep), dan Imunitasnya yg turun.
Kesimpulannya : Untuk mengontrol Stres, Ranjan melakukan segala sesuatu yang dianggapnya sehat : Makan makanan Sehat, Olahraga, dan menjaga berat badan. Tapi ia tidak memperhatikan lama Istirahatnya .(tidur min 8 jam). Itulah yang membunuhnya. Dan Ranjan tidak sendiri dalam hal ini
====================
☕ sore 19/1/18 Dua ujian yang paling sukar di dalam hidup adalah: Kesabaran untuk menunggu waktu yang tepat dan keberanian untuk menerima apa saja yang bakal dihadapi.
=========+++========
Tema =pertobatan Yunus
3 : 1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian:
Yunus 3 : 4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.”
Yunus 3 : 8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
Yunus 3 : 10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.
Bacaan injil Mrk 1:14-20 Markus 1 : 15
kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil Saudara-saudari … Betapa sering kita mendengar dari mulut mereka yang begitu lama tidak ke gereja dan sering jatuh ke dalam dosa: “Saya tidak layak di mata Tuhan dan saya tidak layak diterima kembali oleh Tuhan.
” Mendengar ungkapan seperti itu muncul pertanyaan dalam diri saya: Haruskah orang berdosa binasa karena kesalahannya? Memang, buah dosa adalah kebinasaan. Akan tetapi, keselamatan bisa diraih oleh orang berdosa jika mereka melakukan pertobatan.
Hari ini Yesus dengan tegas katakan: “Waktunya telah genap; kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.” Warta gembira dari Yesus Kristus ini adalah satu ajakan bagi semua orang untuk bersiap-siap menyambut Kerajaan Allah.
Warta gembira ini disampaikan kepada semua orang, baik orang yang selalu setia mendengarkan dan menjalankan perintah Tuhan, maupun orang yang mungkin dalam hidupnya selalu jatuh ke dalam dosa.
Yesus menghendaki agar semua orang kembali kepada Allah. Karena itu dengan tegas Yesus katakan: Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Karena pertobatan bisa mengurungkan niat Allah untuk menghukum manusia. Hal ini sudah terjadi dalam Perjanjian Lama.
Dalam bacaan pertama hari ini, dari kitab Nubuat Yunus 3:1-5.10. Yunus menyampaikan pesan Tuhan kepada orang Niniwe. Katanya: “40 hari lagi, Niniwe akan ditunggangbalikan” Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung.
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.” Dengan demikian dengan penuh keyakinan kita bisa katakan bahwa keselamatan bisa diraih oleh orang berdosa yang bertobat.
Usaha baik manusia selalu menggerakkan hati Allah. Allah yang maharahim selalu siap mendengarkan dan mengampuni manusia berdosa yang bertobat. Adalah sangat tidak benar kalau ada orang yang berkeinginan baik untuk bertobat dengan penuh keraguan tetap berkata: “Saya tidak layak di mata Tuhan dan saya tidak layak diterima kembali oleh Tuhan.
” Barangsiapa yang berkehendak baik dan sungguh ingin kembali kepada Tuhan dan bertobat selalu diterima oleh Tuhan. Itulah pengalaman anak hilang yang dirangkul oleh Bapanya. Dia yang hilang ditemukannya kembali, anak yang mati, kini hidup kembali. Keluarga adakan pesta menyambut kedatangan anak hilang.
Marilah saudara-saudari …. Kita berdoa semoga Tuhan selalu sadarkan kita akan kerahiman dan belaskasihannya kepada kita orang berdosa dan semoga kita selalu berbalik kepadaNya di saat kita jatuh dalam dosa. Keselamatan selalu bisa diraih kalau kita kembali kepadaNya dan bertobat.
Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.
===================
*SENIN 22 Januari 2018
* Bacaan Injil Mrk 3:22-30
Kesudahan setan telah tiba.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus: Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem, dan berkata tentang Yesus, “Ia kerasukan Beelzebul!” Ada juga yang berkata, “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.”
Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.
Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudahlah tamatlah riwayatnya! Camkanlah, Tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu.
Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa kekal.” Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat. Demikianlah sabda Tuhan.
===============
Tema: Jangan Biarkan Setan Menguasai Hidup Kita!
(Markus 3: 22 – 30) Saudara-saudari….Setan selalu membawa kita ke ruang kegelapan yang mendatangkan kehancuran dalam hidup kita. Janji muluk-nya selalu berakhir pada kehancuran bukannya kebahagiaan.
Betapa sering manusia jatuh pada godaan Setan. Lalu bagaimana caranya agar kita tidak bisa jatuh ke dalam godaan Setan? Tidak ada jalan lain, selain menyerahkan diri seutuhnya kepada Kristus dan menjadikan Kristus sebagai prisai hidup harian kita.
Injil sendiri sudah menunjukkan kepada kita betapa hebatnya Yesus Kristus. Dia, yang adalah Tuhan, punya kuasa untuk mengeluarkan Setan yang menguasai hidup kita. Setan sendiri sudah mengakui kehebatan Yesus Kristus. Setan sendiri mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Kita baca dalam Injil Markus 3: 12. Itu berarti kehebatan Setan tidak seberapa dibandingkan dengan kehebatan Yesus Kristus.
Karena itu, barangsiapa yang selalu berpegang pada Kristus dan meminta pertolongan Yesus Kristus di saat digoda oleh setan, ia akan selamat. Hari ini, ahli-ahli Taurat menyebar berita bahwa Yesus Kristus kerasukan Beelzebul dan dengan penghulu setan Ia mengusir Setan.
Pernyataan mereka ini sungguh bertentangan dengan hakekat keallahan Yesus Kristus. Untuk Menjawab tuduhan ahli –ahli Taurat ini, Yesus menggunakan perumpamaan. Katanya: Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak akan bertahan. Demikianlah juga kalau iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudah tiba kesudahannya.
Kesimpulannya, bahwa pernyataan ahli-ahli Taurat ini sama sekali tidak benar. Yesus Kristus adalah musuh iblis. Iblislah yang membuat manusia jatuh ke dalam kegelapan dosa. Kini Yesus Kristus, yang adalah Anak Allah, datang ke dunia untuk membebaskan manusia dari kungkungan Iblis. Yesus Kristus pada dasarnya lebih berkuasa dari pada Setan.
Barangsiapa yang selalu memberi dirinya kepada Yesus Kristus dan membiarkan Yesus Kristus bekerja dalam dirinya, maka ia akan selalu menang. Tetapi barangsiapa yang tidak memberi dirinya kepada Kristus sudah pasti ia akan dengan gampang jatuh ke tangan Setan. Sebagai pengikut Kristus pasti kita semua tidak mau dikuasai oleh Setan.
Karena itu marilah kita serahkan diri kita seutuhnya kepada Kristus, jangan biarkan Setan menguasai hidup kita. Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan iman dan menggerakan hati kita untuk selalu memanggil Tuhan di saat kita digoda oleh Setan.
Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!
===================
☕ siang Berhentilah melihat apa yang tidak dapat kita lakukan dan temukanlah sesuatu yang dapat kita lakukan, serta mulailah melakukannya dengan iman. Tahukah mengapa? Jika kita sudi melakukan sedikit saja hal yang dapat kita lakukan, Tuhan akan melakukan semua hal yang tidak dapat kita lakukan.
==========++++======
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (Filipi 4:4)
“Obat mujarab”_ Sukacita dalam pengharapan, sukacita dalam kesusahan, dan sukacita dalam apapun itu menjadi bagian dari iman yang dikehendaki Bapa di surga. Tidak mudah memang memiliki sukacita di saat kondisi kita tak ada harapan bahkan tak ada alasan untuk bersuka cita.
Tersenyum disaat susah atau mengucap syukur saat sakit pun terkadang berat sekali dilakukan. Kita tidak terbiasa bersyukur dan bersukacita jika kondisi tidak baik. Kita hanya serupa dengan wajah dunia. Jika dunia sakit kitapun sakit, jika dunia senang barulah kita senang.
Belajar untuk senantiasa bersyukur dan bersukacita dalam segala hal. Karena akan ada kekuatan baru dalam sukacita, Tuhan ikut campur tangan. Dan kemarahan serta kekuatiran tidak akan membantu menyelesaikan masalah.
Percaya bahwa dalam Tuhan akan ada selalu alasan untuk bersyukur dan bersukacita dalam segala hal.
===================
Selasa 23 jan 2018
Renungan Pagi *Bijaksana Bijaksini*
Biar usang masehat itu tak kan basi ,Seorang Guru membuat garis sepanjang 1m di papan tulis, lalu berkata : “Anak2, coba perpendek garis ini!”
Anak pertama maju ke depan, ia menghapus 20 cm dari garis itu menjadi 80 cm. Pak Guru mempersilakan anak ke 2. Iapun melakukan hal yang sama, sekarang garisnya tinggal 60 cm.
Anak ke 3 & ke 4 pun maju kedepan melakukan hal yang sama, hingga garis itu tinggal 20 cm. Terakhir, seorang anak yang bijak maju kedepan. Ia tidak mengurangi garis yang sudah tinggal 20 cm, namun membuat garis baru sepanjang 120 cm, lebih panjang dr garis yg pertama. Sang Guru menepuk bahunya, “Kamu memang bijak, untuk membuat garis itu menjadi pendek, tak perlu menghapusnya, cukup membuat garis lain yg lebih panjang, maka garis pertama akan menjadi lebih pendek dgn sendirinya.”
Untuk menjadi yang terbaik tak perlu menjatuhkan, menyingkirkan atau menjelekkan pihak lain. Cukup lakukan kebaikan yang lebih baik secara konsisten.
Biarkan waktu yang akan membuktikan kualitas kita. “Permata akan tetap bersinar meskipun terpendam dalam lumpur yang gelap pekat.”
“Majulah Tanpa Menyingkirkan, Naiklah Tinggi Tanpa Menjatuhkan, Jadilah Baik Tanpa Harus Menjelekkan dan Jadilah Benar Tanpa Harus Menyalahkan Orang Lain”
==================
*SELASA 23 Januari 2018
Bacaan Injil Mrk 3:31-35 Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku
. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus: Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar.
Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.”
Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” Demikianlah sabda Tuhan.
=================
SIRAMAN ROHANI
Tema: Kita Adalah Saudara-Saudari Kristus! (Markus 3: 31 – 35)
Saudara-saudari…. Hari ini kita mendengar kisah menarik yang ditulis oleh Penulis Injil Markus. Katanya, bahwa ibu dan saudara-saudara Yesus datang ke tempat Yesus mengajar. Sewaktu Yesus Kristus diberitahu, bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya mau bertemu, Yesus langsung bertanya: ‘Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?’ Kemudian Ia berkata kepada hadirin: ‘Inilah ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-ku perempuan, dialah ibu-Ku.
” Apakah dengan berkata demikian Yesus mengabaikan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya? Sama sekali tidak. Yesus selalu menghargai Ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya. Ibu-Nya adalah misionaris pertama yang memperkenalkan Yesus Kristus ke dunia ini.
Bunda-Nya selalu melakukan kehendak Bapa-Nya. Bunda Maria, sejak diminta oleh Tuhan untuk menjadi Bunda Putera Allah, sudah memberi dirinya kepada Tuhan dengan berkata: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah pada-ku menurut perkataan-Mu.
” Maksud lain dari perkataan Yesus Kristus adalah ibu dan saudara-saudara-Nya bukan hanya terbatas pada keturunan biologis atas suku, tetapi terbuka kepada siapa saja yang mau mengikuti dan mengimani Dia. Itu berarti siapa yang mengimani dan menjalankan kehendak Yesus Kristus, dia sudah menjadi saudara-saudari dan ibu Yesus Kristus.
Persaudaraan rohani karena iman. Saudara-saudari…kita semua, yang sudah dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, adalah saudara dan saudari Yesus Kristus. Pertanyaan yang perlu kita refleksikan sekarang ini adalah apakah kita selalu merasakan bahwa kita adalah sungguh-sungguh saudara dan saudari Yesus Kristus?
Apakah kita selalu memprioritaskan kehendak Kristus dalam kehidupan harian kita? Kalau kita selalu menjalankan kehendak-Nya maka kita pun layak disebut saudara-saudari Kristus. Tetapi kalau kita selalu prioritaskan kehendak diri sendiri dan mengesampingkan kehendak Tuhan, maka kita perlu memperbarui diri kita.
Marilah saudara-saudari…. Kita berdoa semoga Tuhan selalu menyadarkan kita bahwa kita adalah saudara-saudari Kristus. Semoga semangat Kristus selalu menjiwai kita semua.
Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!
==============
Info Gempa Mag:6.4 SR, 23-Jan-18 13:34:50 WIB, Lok:7.21 LS,105.91 BT (81 km BaratDaya LEBAK-BANTEN), Kedlmn:10 Km ::BMKG
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” (Lukas 1:37)
“Mungkinkah ???
Apa sih yang mampu dipercaya dalam kehidupan kita? Banyak hal dan banyak orang yang menjadikan kita susah dan terbelenggu dalam masalah, dan seakan tidak ada jalan keluar. Kadang kita akan sangat kecewa karena sesuatu yang sangat kita percaya.
Percaya pada seseorang atau suatu hal tidak serta merta selalu sesuai dengan keinginan dan kehendak kita. Karena semuanya yang terlihat kadang hanyalah ilusi belaka. Mari kita senantiasa berpegang teguh pada firman dan janji Tuhan. Karena pengharapan dalam Tuhan tidak akan sia-sia.
Segala sesuatu yang tidak mungkin akan mungkin jika Allah disertakan dalam setiap pergumulan. Yang tidak mungkin bagi manusia, tapi sangat mungkin bagi Tuhan. Mujizat masih ada. Semangat menjalani hari 🎊 Tuhan memberkai
===================
Minggu, 28 jan *Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
(Efesus 5:15-16
“Lifestyle”
Hidup, selagi hidup sebenarnya kita memiliki kebebasan dalam menjalaninya. Kita punya banyak pilihan bagaimana cara untuk menghabiskan hari-hari dalam hidup. Sejak dini kita sudah diajarkan memilih. Dan sebenarnya memilih itu tidaklah mudah.
Memilih untuk bermalas-malasan dan tidak mau bergerak bisa, mau lebih rajin dan senantiasa menerima perubahan bisa, atau tidak melakukan apa-apa juga bisa. Namun dari tiap pilihan yang kita punya akan lahir akibat-akibat atau hasil dari yang kita lakukan.
Hasil tidak akan menghianati proses. Dan hasil yang terbaik akan muncul dari pilihan yang tepat. Dan yang kita yakini adalah memilih untuk bertekun dan melakukan segala sesuatu bertujuan pada Tuhan merupakan yang terbaik.
Tidak mudah namun Tuhan akan senantiasa menyertai. *_Berjalan dan berproseslah dengan mengandalkan Tuhan. Hanya Tuhan yang mampu diandalkan.
—-==================
4 cara pemeriksaan :
Pd TCM atau pengobatan Tionghoa medicine mengapa harus menetapkan diagnosa dgn 4 cara pemeriksaan.
( Tdk dilihat hanya satu dr ke 4nya) Yaitu: Melihat, mendengar+membaui, menanyakan, meraba.
Tidak mungkin hanya dgn melihat lidah sj sdh tepat mendiagnosanya (contoh sehabis makan cabe, maka lidah dlm waktu 15 menit masih tampak merah, padahal ia mempunyai keluhan sering pusing kunang2/XueXu) Atau contoh lg sehabis lari atau sehabis emosi kita periksa nadi maka akan dirasakan nadi Xian/tegang senar, sedangkan ia mempunyai keluhan QiXueXu /difisiensi Qi nXue-darah.
Nadi QiXueXu umumnya adalah lemah lambat dan licin. Contoh kita ada membaui bau amis/busuk (terasi) karena ia baru saja selesai masak di dapur.(atau bau keringat). Ternyata setelah ditanyakan Keluhan Utamanya adalah kecapean sehabis bekerja.
Padahal kita awalnya sdh berpikiran berbagai pyk…🤔🤔🤔 Ternyata salah semuanya…. Inilah yg harus dipahami dgn 4 cara pemeriksaan (jgn dipisah pisahkan tapi merupakan satu rangkaian) yg harus mengacuh pd yg mana keluhan Utama dan yg mana keluhan tambahan, sehingga kita bisa mendapatkan satu kejelasan mengenai SINDROMNYA. (Bian Zhen Lun Zhi) 🙏
=====+================
*MONGGO SAMI DIPUN RAOS PEPELING ENGKANG SAMPUN ASRENG KITA WAOS*
Manungso kuwi dititah podho, Nanging yen masalah bondo dijatah bedo
Mulo menungso iku wajibe mung upoyo karo ndungo Entuk rejeki
sepiro atine sing nrimo Ora usah meri karo konco sak podho-podho.. Akeh wong stres… ! Mergo uripe ora beres… ! Rino wengi mung mburu dunyo Njur lali karo agomo Ojo podho ngersulo mundhak gelis tuwo
Wong yen nrimo uripe dowo Wong suloyo uripe rekoso… Wong sing sabar, rejekine bakal jembar. Wong yen ngalah, uripe bakal barokah. Sopo sing jujur, uripe bakal makmur.
Sopo sing tlaten, tembe mburi bakal panen. Wong sing sombong, Amale bakal kobong… Zamane wis zaman tuwo Akeh manungso wis angel ditoto tuntunane agomo.
Senengane malah podho gawe duso Tumindak duso saben dino podho ora kroso.. Sithik-sithik ora ketoro, Suwe-suwe dadi cetho.
Koyo wong tumindak duso dilakoni saben dino, Duso Kadhang-kadhang ora kroso, Mergo pancen wis kulino, Sing podho ati-ati lan waspodo.
Menowo siro ngobrol karo Konco Ngrasani tonggo ngujah alane wong liyo, Kadhang ra rumongso awake gawe duso… Ayo mumpung durung telat… ! Enggal-enggal podho tobat… ! Timbang ning akherat siro mbesok nompo adzab. Mung duso sepele kang ora dirasakke, Nanging gedhe akibate marang awake dhewe.
Mumpung isih urip, Ngibadaho kanti tertib. Ngelingono yen wes mati, Ora bakal iso bali. Mumpung isih waras, Ibadaho kanti ikhlas. Mumpung isih longgar, Ibadaha kanti sabar. Ngelingono yen wis loro Ora biso opo-opo Ngelingono yen wis repot, Ibadah rasane abot…
*Cekap semanten Pituture* *Pinisepuh Jowo* *Mugi wonten manfaatipun* *Kangge Pepenget kito sedoyo* *Ampun supe di getok tularno* *nang konco2 sedoyo* Aamiiin.
MENJADi MANUSIA YANG BAHAGIA
“Engkau mungkin memiliki kekurangan, merasa gelisah dan kadangkala hidup tak tenteram, namun jangan lupa hidupmu adalah sebuah proyek terbesar di dunia ini. Hanya engkau yang sanggup menjaga agar tidak merosot.
Ada banyak orang membutuhkanmu, mengagumimu dan mencintaimu.
Aku ingin mengingatkanmu bahwa menjadi bahagia bukan berarti memiliki langit tanpa badai, atau jalan tanpa musibah, atau bekerja tanpa merasa letih, ataupun hubungan tanpa kekecewaan.
Menjadi bahagia adalah mencari kekuatan untuk memaafkan, mencari harapan dalam perjuangan, mencari rasa aman di saat ketakutan, mencari kasih di saat perselisihan.
Menjadi bahagia bukan hanya menyimpan senyum, tetapi juga mengolah kesedihan.
Bukan hanya mengenang kejayaan, melainkan juga belajar dari kegagalan.
Bukan hanya bergembira karena menerima tepuk tangan meriah, tetapi juga bergembira meskipun tak ternama.
Menjadi bahagia adalah mengakui bahwa hidup ini berharga, meskipun banyak tantangan, salah paham dan saat-saat krisis.
Menjadi bahagia bukanlah sebuah takdir, yang tak terelakkan, melainkan sebuah kemenangan bagi mereka yang mampu menyongsongnya dengan menjadi diri sendiri.
Menjadi bahagia berarti berhenti memandang diri sebagai korban dari berbagai masalah, melainkan menjadi pelaku dalam sejarah itu sendiri.
Bukan hanya menyeberangi padang gurun yang berada diluar diri kita, tapi lebih dari pada itu, mampu mencari mata air dalam kekeringan batin kita.
Menjadi bahagia adalah mengucap syukur setiap pagi atas mukjizat kehidupan.
Menjadi bahagia bukan merasa takut atas perasaan kita. Melainkan bagaimana membawa diri kita. Untuk menanggungnya dengan berani ketika diri kita ditolak.
Untuk memiliki rasa mantab ketika dikritik, meskipun kritik itu tidak adil.
Dengan mencium anak-anak, merawat orang tua, menciptakan saat-saat indah bersama sahabat-sahabat, meskipun mereka pernah menyakiti kita.
Menjadi bahagia berarti membiarkan hidup anak yang bebas, bahagia dan sederhana yang ada dalam diri kita; memiliki kedewasaan untuk mengaku “Saya Salah”, & memiliki keberanian untuk berkata “Maafkan Saya”….
Memiliki kepekaan untuk mengutarakan “Aku membutuhkan kamu” ; memiliki kemampuan untuk berkata “Aku….
Dengan demikian hidupmu menjadi sebuah taman yang penuh dengan kesempatan untuk menjadi bahagia.
Di musim semi-mu, jadilah pecinta keriangan. Di musim dingin-mu, jadilah seorang sahabat kebijaksanaan.
Dan ketika engkau melakukan kesalahan, mulailah lagi dari awal. Dengan demikian engkau akan lebih bersemangat dalam menjalankan kehidupan.
Dan engkau akan mengerti bahwa kebahagiaan bukan berarti memiliki kehidupan yang sempurna, melainkan menggunakan airmata untuk menyirami toleransi, menggunakan kehilangan untuk lebih memantabkan kesabaran, kegagalan untuk mengukir ketenangan hati, penderitaan untuk dijadikan landasaan kenikmatan, kesulitan untuk membuka jendela kecerdasan.
Jangan menyerah… Jangan berhenti menghasihi orang orang yang engkau cintai….. Jangan menyerah untuk menjadi bahagia karena kehidupan adalah sebuah pertunjukan yang menakjubkan.
Dan engkau adalah seorang manusia yang luarbiasa!”
– Paus Fransiskus –
==================
*Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. (Yakobus 3:4-5)*
_”Kendali kata”_
Siapa tak kenal Thomas Alfa Edison, sang penemu lampu pada masanya. Singkat cerita Edison kecil sepulang sekolah membawa sepucuk surat dari gurunya yang hendak diberikan ke orang tuanya. Saat pulang dan memberikan surat ke ibunya, ibunya membacakan surat tersebut demikian _”Anak anda adalah anak yang sangat jenius, sekolah kami tidak dapat menerima anak anda karena tidak ada pengajar yang cukup cakap untuk mengajar anak anda.”_
Seiring berjalannya waktu Edison tumbuh besar dan menjadi sosok yang sangat sukses dan menjadi ilmuwan yang hebat. Suatu kali saat membereskan rumah, Edison menemukan surat dan dia ingat betul surat itu adalah surat yang diberikan sekolah ke orangtuanya. Edison terkejut dan sangat sedih saat membaca isi suratnya. Suratnya berisi demikian, _”Anak anda adalah anak yang bodoh, sekolah kami tidak dapat menerima anak anda”._
Lalu dalam tulisan jurnalnya pun edison menulis, _”Edison adalah anak bodoh yang karena ibunya yang luar biasa menjadikan dirinya jenius”_. Kuasa lidah sangatlah besar kekuatannya. Kata-kata kita mampu menjadi berkat maupun kutuk.
_*Pastikan setiap kata yang kita keluarkan berguna dan mampu menjadikan berkat bagi orang yang mendengar.*_
Tuhan Yesus memberkati🙏🏻
================
☕ malam
Jika kamu setia mengambil langkah-langkah kecil hari demi hari,
satu hari kamu akan melihat ke belakang dan kagum pada seberapa jauh kamu telah bepergian.
===++==============
*SELASA 30 Januari 2018*
Bacaan Liturgi
Injil
Mrk 5:21-43
Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu,
datanglah orang banyak berbondong-bondong
lalu mengerumuni Dia.
Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau.
Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus.
Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya.
Dengan sangat ia memohon kepada-Nya,
“Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati.
Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya,
supaya ia selamat dan tetap hidup.”
Lalu pergilah Yesus dengan orang itu.
Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia
dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
Adalah di situ seorang perempuan
yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib,
sampai habislah semua yang ada padanya;
namun sama sekali tidak ada faedahnya,
malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk.
Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus.
Maka di tengah-tengah orang banyak itu
ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya
dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu.
Pada ketika itu juga Yesus mengetahui,
bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya,
lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya,
“Siapa yang menjamah jubah-Ku?”
Murid-murid-Nya menjawab,
“Engkau melihat sendiri
bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu!
Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?”
Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya
untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar
sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya.
Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus.
Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus.
Maka kata Yesus kepada perempuan itu,
“Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.
Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
Ketika Yesus masih berbicara
datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata,
“Anakmu sudah mati!
Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?”
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka
dan berkata kepada kepala rumah ibadat,
“Jangan takut, percaya saja!”
Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta,
kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat,
dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut,
menangis dan meratap dengan suara nyaring.
Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu,
“Mengapa kamu ribut dan menangis?
Anak ini tidak mati, tetapi tidur!”
Tetapi mereka menertawakan Dia.
Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar.
Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu,
dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus
masuk ke dalam kamar anak itu.
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya, “Talita kum,”
yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!”
Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan,
sebab umurnya sudah dua belas tahun.
Semua orang yang hadir sangat takjub.
Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka,
supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu,
lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Demikianlah sabda Tuhan.
=========================================================================
Selasa 30 Januari 2018
Tema: Cepat atau Lambat Musuh Akan Berbalik Menjadi Teman!
(Markus 5: 21 – 43)
Saudara-saudari … Bacaan Injil hari ini sangat menarik. Seorang kepala rumah ibadat, bernama Yairus, tersyukur di depan kaki Yesus dan memohon dengan sangat kepada-Nya:
“Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tanganMu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Satu perbuatan yang sangat luar biasa, yang sesungguhnya sangat bertentangan dengan tingkah laku para pemimpin Yahudi zaman itu.
Banyak pemimpin Yahudi waktu itu selalu menentang Yesus Kristus. Banyak yang mencaci maki dan malah mau membunuh Dia. Yesus selalu dianggap musuh mereka. Tetapi Yairus, yang adalah kepala Rumah Ibadat, berbalik kepada Yesus Kristus, tersungkur di depan-Nya. Seorang pemimpin agama Yahudi, yang sangat terpandang dan sangat terhormat dalam komunitas orang Yahudi, harus berlutut meminta bantuan Yesus.
Tidak ditulis, bagaimana reaksi para pemimpin agama Yahudi ketika melihat dan mendengar perbuatan Yairus di hadapan Yesus. Mungkin saja ada yang mengutuk Yairus. Mungkin juga ada yang berkomentar: tadinya sering menantang Yesus, kok tiba-tiba bertekuk lutut meminta bantuan Yesus.
Apa yang membuat Yairus harus berbuat demikian? Ada dua alasan yang sangat mendasar yang mendorong dia berbuat demikian adalah:
1) Karena didorong oleh rasa cinta dan belaskasihannya kepada anak perempuannya yang lagi sakit.
2) Yairus tidak mau anaknya mati, tetapi agar anaknya tetap hidup. Mungkin Yairus sudah menyaksikan mujizat-mujizat yang dibuat Yesus. Mungkin karena didorong oleh apa yang dilihat atau didengarnya dia berbalik kepada Yesus dan percaya bahwa pasti Yesus bisa melakukan hal yang sama ke atas anaknya.
Saudara-saudari… Betapa sering pengalaman yang sama terjadi atas kita, bahwa orang yang kemarinya bermusuhan kini berbalik menjadi teman karena didorong oleh sesuatu yang sangat-sangat mendesak.
Dalam situasi yang sangat mendesak, pikiran dan perasaan bahwa mereka saling bermusuhan kini hilang dengan sendirinya. Betapa sering terjadi, karena didorong oleh kebutuhan yang sangat hakiki, maka status atau pangkat dilupakan, yang penting kebutuhan hakiki kita dipenuhi.
Betapa sering terjadi bahwa kesombongan kita kemarin kita lupakan, kini kita harus tersungkur dan berlutut di depan orang yang kemarinnya kita caci maki, hanya karena kita dalam situasi yang sangat terjepit.
Itulah pengalaman hidup yang sering terjadi di dunia ini. Bahwa cepat atau lambat musuh akan berbalik menjadi teman. Yairus sudah memberi kita contoh hidup akan hal ini.
Marilah saaudara-saudari… Ikutilah contoh yang sudah ditunjukkan oleh Yairus hari ini. Rangkulah sesama kita yang mungkin kadang kita menganggapnya tidak berarti dan selalu mencaci maki padanya.
Jalinlah relasi yang baik sebagai saudara-saudari. Karena dengan demikian hidup kita pun akan selalu terasa aman dan damai.
Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!
==============================================================================
MORNING COFFEE ☕
Jika kamu setia mengambil langkah-langkah kecil hari demi hari, satu hari kamu akan melihat ke belakang dan kagum pada seberapa jauh kamu telah bepergian.
=========================================================================
*RABU 31 Januari 2018*
Bacaan Injil
Mrk 6:1-6
Seorang nabi dihormati di mana-mana
kecuali di tempat asalnya sendiri.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya,
sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.
Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat,
dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia.
Mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?
Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya?
Dan mujizat-mujizat yang demikian
bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria?
Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon?
Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?”
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
Maka Yesus berkata kepada mereka,
“Seorang nabi dihormati di mana-mana
kecuali di tempat asalnya sendiri,
di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”
Maka Yesus tidak mengadakan satu mujizat pun di sana,
kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit
dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah sabda Tuhan.
==========================================================================
*SIRAMAN ROHANI*
Rabu, 31 Januari 2018
Tema: Kuasa Tuhan Bekerja Dalam Diri Orang Yang Percaya!
(Markus 6: 1 – 6)
Saudara-saudari… Bacaan Injil hari ini sungguh sangat kontradiktip. Sewaktu Yesus mengajar di rumah ibadat, para jemaat yang besar terheran-heran mendengar ajaran-Nya.
Mereka bertanya-tanya: Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
Tetapi sewaktu mereka sadar akan latar belakang Yesus, mereka kecewa dan menolak Dia. Mengapa mereka menolak Dia? Mereka seharusnya bangga karena Dia, yang adalah warga sekampung mereka tampil di depan umum dan bisa mengadakan mujizat, sudah mengharumkan nama kampung asal mereka.
Tetapi yang terjadi sama sekali lain. Mereka menolak Dia. Alasan penolakan mereka terhadap Yesus sesungguhnya karena rasa cemburu dan jengkel akan kehebatan Yesus. Dia yang tidak pernah mengikuti pendidikan formal tiba-tiba tampil menjadi guru dan punya murid, sementara mereka yang lain harus keluarkan uang untuk membiaya pendidikan dan bekerja keras untuk meraih pengetahuan.
Yesus, yang tadinya hanya tukang kayu, tiba-tiba tampil di depan umum dan mengadakan mujizat; Dia yang tadinya tidak dikenal oleh massa, kini tampil di depan umum dan menjadi pembicara dengan penuh kuasa. Perubahan yang sangat mendadak ini sungguh tidak bisa dimengerti oleh orang sekampung-Nya.
Mereka sungguh jengkel, kecewa dan menolak-Nya. Mereka berpikir bahwa perubahan yang sangat mendadak ini adalah sesuatu yang tidak normal. Sungguh di luar pemahaman mereka. Mereka tidak sadar bahwa Yesus adalah Mesias, yang punya kuasa.
Saudara-saudari… Sikap dari orang-orang seasal Yesus ini sungguh berbeda dengan sikap dari St. Yohanes Don Bosko, yang pestanya kita rayakan pada hari ini.
Ia adalah seorang imam, Ia terbuka menerima siapa saja. Dia tidak memperhitungkan latar-belakang orang yang mau dibantunya.
Sesudah ditahbiskan imam, ia mengabdikan dirinya, mendidik kaum muda. Ia membuka asrama untuk anak-anak terlantar, buta huruf dan miskin. Dengan penuh kesabaran, pengertian dan kasih sayang, ia mendidik mereka menjadi manusia yang bertanggungjawab. Untuk pendidikan ketrampilan, Pastor Yohanes Don Bosko merubah dapur di rumah ibunya menjadi sebuah bengkel sepatu dan bengkel kayu.
Bengkel inilah merupakan sekolah Tehnik Katolik yang pertama. Pada tahun 1859 Paus Pius ke IX merestui Yohanes Don Bosko mendirikan Serikat Religius untuk para imam dan Bruder yang diberi nama Kongregasi Salesian.
Kuasa Tuhan sungguh bekerja dalam diri Yohanes Don Bosko. Dia yang pada masa kecilnya tidak bisa ke sekolah karena alasan kemiskinan, kini berkat kuasa Tuhan, Ia mendirikan sekolah buat mereka yang terlantar dan miskin. Pada saat terakhir hidupnya, ia menyampaikan pesan indah ini: “Katakanlah kepada anak-anak-ku, ‘Aku menanti mereka di surga.” Ia meninggal dunia pada tahun 1888.
Kita berdoa semoga Tuhan menyadarkan kita agar kita selalu sensitip mendengarkan bisikan suara-Nya dan semoga kekuatan kuasa-Nya bekerja dalam diri kita.
Kita memohon St. Yohanes Don Bosko dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!
=====
*Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)*
_”You are not alone”_
Seperti istilah “ada uang abang disayang, tidak ada uang abang ditendang”. Saat orang sedang diatas/banyak uang akan lebih banyak orang mendekat, saat di masa sulit akan terlihat siapa yang sebenarnya peduli.Mungkin kita sekarang sedang di salah satu posisi diatas.
Karena berharap hanya pada manusia sangat memungkinkan kita untuk kecewa. Manusia terbatas dengan kekuatan, kekayaan, hati yang mau menerima, kesabaran, dan hal-hal lain pun ada batasnya.
Namun kita tidak akan pernah sendirian karena Tuhan Yesus senantiasa menyertai dan turut bekerja dalam kehidupan kita dan menyiapkan masa depan yang seturut dengan kehendak Tuhan.
*_Tuhan mengatasi segala sesuatu yang terbatas pada manusia. Jangan takut, percaya saja._*
Semangat mengawali bulan baru ☀☀
Tuhan memberkati 🙏🏻
*1 Feb 2018*
============================================
*KAMIS 01 Februari 2018*
Bacaan Liturgi
Hari Biasa, Pekan Biasa IV
Bacaan Injil
Mrk 6:7-13
Yesus mengutus murid-murid-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid
dan mengutus mereka berdua-dua.
Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,
dan berpesan kepada mereka
supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan,
kecuali tongkat;
roti pun tidak boleh dibawa,
demikian pula bekal dan uang dalam ikat pinggang;
mereka boleh memakai alas kaki,
tetapi tidak boleh memakai dua baju.
Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu,
“Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah,
tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.
Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu,
dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu,
keluarlah dari situ dan bebaskanlah debu yang di kakimu
sebagai peringatan bagi mereka.”
Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat.
Mereka mengusir banyak setan,
dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak,
dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
================
Tema: Pesan Terakhir Harus Dijalankan Dengan Baik!
(Markus 6:7 – 13)
Saudara-saudari … Pernahkah anda mendengar pesan terakhir dari orang yang meninggal? Mama Lia, beberapa hari sebelum meninggal, berpesan kepada anak bungsunya, Melania: “Panggil saya kalau anakmu sakit. Saya akan selalu menyertai kamu.” Pesan Mama Lia ini selalu diikuti oleh Melania. Setiap kali anaknya sakit, ia selalu memanggil mama Lia: “Mama Lia, datanglah…cucumu sakit!” Melania selalu merasakan kehadiran Mama Lia. Sesudahnya anak yang sakit langsung baik kembali. Demikian pun terjadi pada anak Laki-laki dari Mama Lia. Sewaktu anaknya menggendong Mama Lia, pindah ke rumah baru karena rumah lama harus dibongkar, Mama Lia bertanya kepada anaknya: “Apa yang engkau mau minta dari padaku? Mintalah sekarang juga!” Anaknya menjawab: “Saya mau umur panjang.” Sampai sekarang anaknya masih hidup, sudah lebih dari 90 tahun.
Pesan terakhir dari orang yang mau meninggal kalau diikuti dengan baik pasti akan mendatangkan kebahagian. Isi pesannya pasti selalu terwujud.
Pada bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Pertama Raja-Raja, 2: 1-4: Raja Daud memberi pesan kepada anaknya Salomon: Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah dan ketentuan-Nya seperti tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju.” Pesan Raja Daud ini diikuti dengan baik oleh Salomo, anaknya. Salomo kemudian duduk di atas tahta Daud ayahnya dan kerajaannya sangat kokoh.
Hari ini, sebelum mengirim murid-murid-Nya, Yesus berpesan: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan.” Mengapa Yesus melarang para murid-Nya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan? Yesus mau agar para muridnya selalu pasrahkan diri mereka pada kekuatan kuasa Tuhan. Yesus dengan sengaja melarang mereka membawa makan dan minum karena Dia sendiri akan menggerakkan orang yang mendengarkan para murid-Nya. Tuhan dengan segala caranya akan membantu para murid-Nya. Dia tidak mungkin membiarkan para murid-Nya lapar dan haus. Tuhan tidak mungkin membiarkan para muridnya sengsara. Tuhan selalu bertanggungjawab akan kesehatan dan kebutuhan hakiki dari para murid-Nya yang dengan setia meneruskan misi-Nya. Yang selalu diharapkan dari para murid adalah kesetiaan dan percaya total pada Tuhan.
Melania dalam ceritera tadi selalu dengan setia mengikuti pesan mama-nya, Lia, sampai sekarang Melania hidup aman bersama anak-cucunya. Salomo dengan setia mengikuti nasihat Bapa-nya, Raja Daud. Kesetiaannya mendatangkan berkat baginya, kerajaannya sangat kokoh. Para murid Yesus dengan setia mengikuti nasihat Yesus, maka di saat mereka kembali, dengan penuh sukacita mereka ungkapkan apa yang mereka alami selama mereka pergi mewartakan Injil.
Marilah saudara-saudari … Laksanakanlah pesan terakhir yang disampaikan oleh orangtua atau siapa saja dengan setia. Pesan itu sungguh bermakna bagi kita.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu menyadarkan kita akan pentingnya pesan-pesan terakhir sebelum kita berpisah dengan sesama kita.
Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!
==========
*JUMAT 02 Februari 2018*
Bacaan Liturgi
Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah
Bacaan Injil
Luk 2:22-40
Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa,
Maria dan Yosef membawa Anak Yesus ke Yerusalem
untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan,
“Semua anak laki-laki sulung
harus dikuduskan bagi Allah.”
Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban
menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan,
yaitu sepasang burung tekukur
atau dua ekor anak burung merpati.
Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon.
Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya,
yang menantikan penghiburan bagi Israel.
Roh Kudus ada di atasnya,
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus,
bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias,
yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah.
Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya,
untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
Simeon menyambut Anak itu
dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya,
“Sekarang Tuhan,biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,
sesuai dengan firman-Mu,
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain
dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”
Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu
yang dikatakan tentang Anak Yesus.
Lalu Simeon memberkati mereka,
dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu:
“Sesungguhnya Anak ini ditentukan
untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel
dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
– dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -,
supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Ada juga disitu seorang nabi perempuan,
anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana.
Ia sudah sangat lanjut umurnya.
Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya,
dan sekarang ia sudah janda,
berumur delapan puluh empat tahun.
Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah,
dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah
Hana pun datang ke Bait Allah,
dan bersyukur kepada Allah
serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang
yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
Setelah menyelesaikan semua
yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan,
kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus
ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat,
penuh hikmat,
dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
=================
Tema: Jadilah Terang Bagi Sesama!
(Lukas 2:22 – 40)
Sahabatku -…. Hari ini kita merayakan Pesta Yesus dipersembahkan di dalam Bait Suci. Sewaktu saya merenungkan pesta hari ini, saya menemukan tiga pesan yang menarik.
1) Ketaatan Yusuf dan Maria akan hukum Taurat. Sebagai penganut agama Yahudi yang setia, mereka mempersembahkan dan menguduskan anak sulung mereka bagi Tuhan. Sebagai tanda syukur dan permohonan, mereka mempersembahkan sepasang burung merpati.
Satu peringatan bagi kita semua, bahwa sebagai umat beriman, sudah selayaknya kita selalu mempersembahkan diri kita kepada Tuhan dan memohon pada Tuhan untuk selalu menyucikan kita. Ucapan syukur dan permohonan kita harus diwujudkan lewat barang konkrit.
Kolekte yang kita persembahkan sewaktu Misa atau kebaktian, sesungguhnya adalah satu bentuk ungkapan iman dan persembahan hati kita. Kalau kita persembahkan dengan penuh cinta, sebagai bentuk ungkapan iman kita kepada Tuhan, pasti persembahan hati kita layak bagi Tuhan.
Tetapi kalau kita persembahkan itu hanya karena merasa satu kewajiban, bukan karena rasa cinta, maka persembahan kita tidak berkenan kepada Tuhan. Persembahan kita kepada Tuhan sudah seharusnya keluar dari rasa cinta yang tulus tanpa beban.
2)Yesus dipersembahkan di Bait Suci adalah satu bentuk ungkapan diri Tuhan secara konkrit kepada manusia. Kini tibalah saat-nya Putera Allah datang mengunjungi umat Allah, yang berkumpul dalam Rumah Allah. Simeon, seorang benar dan saleh sungguh merasa bahagia karena kini ia bisa bertemu dengan Putera Allah yang sudah lama dinantikannya. Satu peringatan bagi kita, bahwa di saat kita berdoa dan merayakan Misa di dalam Bait Suci/Gereja, Tuhan selalu hadir di sana. Kalau hati kita sungguh terbuka dan iman kita sungguh hidup di saat kita berdoa dan mengikuti perayaan Misa, pasti kita pun akan merasakan kehadiran Tuhan pada saat itu.
3) Pesta Yesus dipersembahkan di dalam Bait Suci adalah satu peristiwa simbolik, di mana Bunda Maria dan St. Yusuf membawa Terang ke tengah umat Allah yang lagi berkumpul di dalam Bait Suci. Bunda Maria membawa Bayi Yesus ke dalam Bait Suci. Bayi Yesus adalah Terang dunia.
Bunda Maria sadar akan perannya sebagai ibu Tuhan, yang sudah ditugaskan oleh Allah sendiri untuk menjadi Bunda Putera Allah. Ia membawa Sumber Terang ke tengah manusia yang lagi berkumpul dalam Bait Suci agar mereka semua boleh mengalami terang. Apa yang sudah dilakukan oleh Bunda Maria, membawa terang Kristus kepada banyak orang, sudah seharusnya kita pengikut Kristus pun melakukannya juga, yaitu menjadi terang bagi sesama. Yesus sudah lahir di dalam diri kita.
KehadiranNya di dalam diri kita harus dipancarkan kepada orang di sekitar kita.
Marilah saudara dan saudariku, sambil merayakan pesta Yesus Kristus dipersembahkan di dalam Bait Suci, kita pun persembahkan diri kita kepada Tuhan dan memohon padaNya agar kita pun selalu dikuduskan agar berkenan bagi-Nya dan bermanfaat bagi sesama.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu memberkati kita dan memampukan kita untuk menjadi terang bagi sesama.
Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.
==============================================================
*SABTU 03 Februari 2018*
Bacaan Liturgi
6:30-34
Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada waktu itu
Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil.
Setelah menunaikan tugas itu
mereka kembali berkumpul dengan Yesus
dan memberitahukan kepada-Nya
semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Lalu Yesus berkata kepada mereka,
“Marilah ke tempat yang sunyi,
supaya kita sendirian, dan beristirahatlah Sejenak!”
Memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi,
sehingga makan pun mereka tidak sempat.
Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.
Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat,
dan mereka mengetahui tujuannya.
Dengan mengambil jalan darat.
segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu
dan mereka malah mendahului Yesus.
Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak,
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala.
Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
=================
*SIRAMAN ROHANI*
Sabtu 03 Februari 2018
Tema: Bersyukurlah Karena Kita Punya sang Gembala!
(Markus 6:30 – 34)
Saudara-saudari… Hari ini Yesus merasa sangat prihatin melihat begitu banyak orang yang datang kepadaNya. HatiNya tergerak oleh belaskasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala.
Pada saat itu juga Ia langsung bertindak sebagai Gembala bagi mereka. Dia mengajar, memberi mereka petunjuk dan menjanjikan kepada mereka bahwa Ia akan selalu ada bersama mereka.
Sewaktu Yesus berkata: “Mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala”, apa arti dari pernyataan-Nya itu?
Dari hasil permenungan, saya menemukan tiga hal penting:
1) Bahwa domba yang tidak mempunyai gembala sulit menemukan arah jalan yang pasti. Domba akan kehilangan arah dan akan sangat rawan tersesat dalam perjalanan. Domba sungguh membutuhkan gembala yang tahu pasti ke mana dombanya akan diarahkan-nya. Yesus Kristus adalah Gembala kita.
Dia tahu pasti ke mana Ia akan menghantar kita karena Ia berasal dari sana dan akan menghantar kita kembali ke sana, yaitu Surga, Rumah Bapa. Siapa yang mengikuti Yesus, pasti dia akan sampai di rumah Bapa. Kita bersyukur karena kita punya gembala.
2) Domba tanpa gembala tidak akan menemukan padang rumput yang segar dan air untuk menyejukkan dahaganya dikala ia kehausan. Domba membutuhkan gembala yang tahu pasti di mana ada padang rumput yang segar dan sungai mengalir yang bisa memuaskan dahaganya waktu dia membutuhkan air.
Yesus Kristus adalah Tuhan, pemilik segala sesuatu. Dia selalu menyiapkan apa yang kita butuhkan. Bersama Dia, kita tidak akan kelaparan dan kehausan. Dia sendiri adalah makanan dan minuman jiwa kita untuk selamanya. Kita bersyukur karena kita punya gembala.
3) Domba tanpa gembala akan sangat rawan mengalami kecelakaan. Dia akan sangat muda diterkam oleh binatang buas. Tetapi kalau domba punya gembala maka dia akan selalu merasa aman karena sang gembala akan selalu menjaganya. Yesus Kristus adalah Gembala kita. Dia selalu menyertai kita.
Dia sudah mengalahkan setan. Kalau kita selalu memberi diri kepadaNya dan mengikuti petunjukNya pasti kita akan selalu merasa aman. Yesus adalah Tuhan. KuasaNya tidak bisa dikalahkan oleh kuasa siapa pun.
Kita bersyukur karena Kristus sendiri sudah menjadi Gembala kita dan kita tidak sendirian.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu memberi kita kekuatan dan kesabaran agar kita selalu menjadi domba yang setia dan mentaati perintahNya dengan demikian kita tidak akan menghilang dari pada-Nya. Kita juga berdoa semoga kita pun bisa menjadi gembala yang baik bagi orang lain.
Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.
========================================================
*MINGGU 04 Februari 2018*
Bacaan Liturgi
Bacaan Injil
Mrk 1:29-39
Ia menyembuhkan banyak orang
yang menderita bermacam-macam penyakit.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum
Yesus, dengan Yakobus dan Yohanes,
pergi ke rumah Simon dan Andreas.
Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam.
Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.
Yesus pergi ke tempat perempuan itu,
dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia,
lalu lenyaplah demamnya.
Kemudian perempuan itu melayani mereka.
Menjelang malam, sesudah matahari terbenam,
dibawalah kepada Yesus
semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.
Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.
Yesus menyembuhkan banyak orang
yang menderita bermacam
-macam penyakit
dan mengusir banyak setan;
Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara,
sebab mereka mengenal Dia.
Keesokan harinya, waktu hari masih gelap,
Yesus bangun dan pergi ke luar.
Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia.
waktu menemukan Yesus, mereka berkata,
“Semua orang mencari Engkau.”
Jawab Yesus, “Marilah kita pergi ke tempat lain,
ke kota-kota yang berdekatan,
supaya di sana pun Aku memberitakan Injil,
karena untuk itu Aku telah datang.”
Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea,
memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka
dan mengusir setan-setan.
Demikianlah sabda Tuhan.
=================
Tema: Doa Adalah Dasar Karya Keselamatan!
(Markus 6:30 – 34)
DOA adll nafas Manusia
doa adalah sumber kekuatan dalam berkarya dan pengalaman dalam berkarya adalah isi doa kita yang kita sampaikan kepada Tuhan.
Kalau kedua hal ini selalu dihayati dan diamalkan maka kita tidak akan pernah bosan berdoa dan tidak akan pernah lelah dalam bermisi.
Injil hari ini menceriterakan kepada kita tentang kisah kehidupan Yesus. Sebelum Yesus berjumpa dengan orang-orang yang mengalami penderitaan, pagi-pagi benar Dia bangun dan pergi berdoa kepada Bapa-Nya.
Dia mau memohon pada Bapa-Nya kekuatan, bimbingan dalam mengarungi bahtra kehidupan baru dalam hari yang baru.
Perbuatan-Nya ini secara tidak langsung mau mengajar kita bahwa doa adalah sangat-sangat penting dalam kehidupan kita. Dalam doa kita berkomunikasi dengan Bapa sumber kekuatan.
Lewat doa kita membawa diri kita dekat pada Bapa, dan lewat doa, Bapa pun mendekatkan diri-Nya kepada kita. Dalam doa kita ungkapkan apa saja yang akan kita sampaikan kepada Tuhan, dan lewat doa, Tuhan pun akan menjawab apa yang kita sampaikan.
Di saat Tuhan dan kita berdekatan, maka getaran kekuatan akan saling mempengaruhi, yang lebih kuat akan mempengaruhi yang lemah. Kekuatan Tuhan, yang adalah sumber kekuatan, akan mempengaruhi manusia yang lemah, yang adalah ciptaan Tuhan sendiri.
Itulah yang terjadi dalam diri Ibu mertua Simon yang sakit, yang lemah di saat disentuh oleh Yesus, sumber kekuatan, dalam Injil hari ini. Kekuatan positip energi, yang ada dalam diri Yesus Kristus, masuk ke dalam diri ibu mertua Simon. Kekuatan energi positip itu sungguh mempengaruhi hidup ibu mertua Simon.
Kekuatan itu mendatangkan perubahan positip dalam dirinya. Dia yang tadinya lemah, kini menjadi kuat kembali. Dia yang tadinya sakit, kini dipulihkan kembali. Kekuatan itu tidak sendrinya terjadi begitu saja dalam diri seseorang.
Kekuatan itu pasti datang dari sumber kekuatan. Dalam iman kita percaya bahwa kekuatan itu kita peroleh dari Tuhan, yang adalah sumber segala kekuatan positip. Kekuatan positip itu kita sedot lewat doa.
Karena itu semakin kita tekun berdoa, maka kekuatan positip akan semakin banyak kita sedot. Semakin kita memperoleh banyak kekuatan dari Tuhan maka rasa damai dan nyaman akan menyelimuti diri kita.
Marilah saudara-saudari … Rajin-rajinlah berdoa dan serahkanlah diri kita seutuhnya kepada Tuhan. Terbukalah selalu menerima kekuatan energi positip dari Tuhan maka dengan demikian kita akan alami rasa kuat dan rasa damai dalam diri.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan iman kita agar kita tetap menjalin hubungan yang baik dengan Dia lewat doa harian kita.
Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!
===+=================================================
*SENIN 05 Februari 2018*
Bacaan Liturgi
Bacaan Injil
Mrk 6:53-56
Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari
Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret
dan berlabuh di situ.
Ketika mereka keluar dari perahu,
orang segera mengenal Yesus.
Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu
dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya
kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.
Ke mana pun Yesus pergi,
– ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung -,
orang meletakkan orang-orang sakit di pasar pasar
dan memohon kepada-Nya,
supaya mereka diperkenankan
hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja.
Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
Demikianlah sabda Tuhan.
================================
*SIRAMAN ROHANI*
Tema: Setia Pada Janji Perutusan!
(Markus 6:53 – 56)
-saudari… Injil hari ini menceriterakan kebaikan Tuhan. Ketika Yesus keluar dari Perahu, orang segera datang mendekati Dia.
Orang berlarian menceriterakan kepada banyak orang bahwa Yesus datang. Mereka membawa orang sakit. Malah ada orang sakit yang diletakkan di pasar agar Yesus menjamah mereka.
Apa yang dilakukan Yesus Kristus sungguh mau melukiskan hakekat Tuhan, bahwa Tuhan selalu memberi apa yang dibutuhkan manusia. Yesus sungguh sadar akan maksud dan tujuan kedatangannya ke dunia ini, yaitu untuk menyelamatkan manusia dan membawa manusia kembali kepada Tuhan.
Sepanjang perjalanan hidupnya di dunia ini, Dia begitu setia pada tugas-Nya dan mati di salib demi keselamatan umat-Nya.
Pertanyaan untuk kita: Bagaimana tanggapan kita atas kebaikan Tuhan? Apakah kita selalu setia pada janji yang sudah kita ikrarkan kepada Tuhan dan sesama? Di saat kita ditantang, apakah kita tetap teguh mempertahankan sumpah setia kita kepada Tuhan dan sesama?
Marilah saudara-saudari…Sebagai orang Kristen yang dewasa dalam iman dan bertanggungjawab akan iman kita, ikutilah sikap yang merasa bangga menganggap diri sebagai mempelai Kristus.
Kita memohon kepada Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.